BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sudah sejak zaman prasejarah manusia ada
di bumi, ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi merupakan faktor-faktor penting
dalam pembentukan masyarakat dan kebudayaan, namun sebenarnya antara keduanya
terdapat perbedaan dalam tujuan penggunaannya. Hal itu berlaku hingga belum
lama ini. Di masa lampau, teknologi berperan untuk merubah da menguasai dunia
fisik, sedang sains terutama digunakan untuk memahami kejadian-kejadian dunia
fisik tersebut.
Dalam kehidupan manusia ini pasti tidak
terlepas dari ilmu alamiah dan ilmu terapanya berupa ilmu teknologi dalam
berbagai bidang. Misalnya, sejak dalam kandungan manusia mendapat perawatan
secara medis melalui pemeriksaan berkala dib alai kesejahteraan ibu dan anak
atau puskesmas. Jika sakit mendapat pemeriksaan dokter dan memperoleh obat.
Ilmu kedokteran dan ilmu farmasi (obat-obatan) merupakan cabang dari biologi
yang merupakan ilmu terapan. Pakaian, jam tangan, pensil merupakan hasil dari
teknologi. Antara ilmu murni dan ilmu terapan mempunyai hubungan yang erat.
Penggunaan teknologi modren telah dapat
mempercepat laju pembangunan, namuna penggunaannya tanpa hati-hati dan tanpa
kendali telah menimbulkan masalah. Krisisenergi, maki langkanya beberapa
sumberdaya dan bahan, polusi lingkungan dan pembatasan dalam penggunaan
teknologi.Masalah pokok dunia di masa mendatang adalah keterbatasan
sumber-sumber daya alam dan energi, dan masalah perledaka penduduk dengan sgala
konsekuensinya. Masalah-masalah itu harus kita tanggulangi dengan teknologi.
Kelangkaan suber-sumber adaya mengharuskan kita mencari bahan-bahan dan
sumber-sumber alernatif yang hingga kini belum dimanfaatkan. Pemanfaatan sumber
baru ini dalam kenyataan hal memerlukan pengenbangan sains dan teknologinya
sendiri dan kalau hal demikian berhasil, itu berarti monolognya sendiri dan
kalau hal demikian berhasil, itu berarti memeperluas lingkunan serta
memeprpanjagang kehidupan umat manusia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah Sumber daya energi
konvensional dan non konvensional itu ?
2.
Apakah genetika itu, dan
apa perananya ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui tentang sumber
daya energi konvensional dan non konvensional.
2.
Mengetahui tentang genetika
dan peranaya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sumber Daya Energi
Konvensional dan Non Konvensional
1.
Sumber Daya Energi
Konvensional
Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang diambil
atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia dengan menggunakan teknologi yang natural atau alami. Contoh sumber
daya energi konvensional adalah
Ø
Batu bara,
Ø
Minyak bumi,
Ø
Gas alam,
Ø
Angin
Ø
Sinar matahari
2.
Sumber Daya Energi Non
Konvensional
Sumber daya energi non konvensional adalah sumber daya energi yang
diambil atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia dengan menggunakan penemuan teknologi yang lebih canggih sehingga
menjadi bentuk yang lebih praktis untuk digunakan. Contoh sumber daya energi
non konvensional adalah
Ø
PLTA
Ø
Baterai
Ø
Tenaga Listrik
Beberapa alternatif untuk pengembangan sumber daya energi non
konvensional untuk mengganti sumber daya energi konvensional yang terbatas
jumlahnya antara lain sebagai berikut :
~
Energi Matahari
Untuk mendapatkan voltase[1] yang
tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel dihubungkan secara seri-paralel.
Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi panas dengan pertolongan
cermin cekung.Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan
menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel[2].
Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron[3] dan
Arsen[4].
~
Energi Panas Bumi
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di
dekat magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas.
Rembesan air panas ke permukaan bumi merupakan sumber air panas, yang berupa
semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
~
Energi Angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan
kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.
~
Energi Pasang Surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu
air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk
ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga
melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin yang dapat
menggerakkan generator listrik.
~
Energi Biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui
cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari
kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan[5] dapat
dibakar untuk keperluan masak memasak.
~
Energi Biomassa
Bahan bakunya adalah
sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk memanaskan ketel uap. Uap
yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
B.
Genetika
Genetika (dipinjam dari bahasa
Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa
Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa
Yunani: genno, yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang
mempelajari pewarisan sifat pada organisme
maupun suborganisme (seperti virus). Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai
dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor
Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai "ilmu pewarisan"
atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi.
Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori pewarisan campur:
seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya,
terutama dari pejantan
karena membawa sperma.
Hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku karena
sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya
campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah teori
Lamarck: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada
anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat
yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan
sifat itu.
Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru
dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor
Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari BrnoKekaisaran Austro-Hungaria
(sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah
karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai
Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali
secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak
pada tahun 1900.
Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada
tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum
sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika
yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana
nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'. Dari karya ini,
orang mulai mengenal konsep gen. Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi
alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan
dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari
pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel
sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot,
apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot.
Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu
genotipe disebut fenotipe.
Peranan genetika bagi manusia adalah :
a.
Dalam bidang kedokteran
yaitu dapat mngetahui penyakit keturunan dan cara mengatasinya.
b.
Dalam bidang peternakan
yaitu dapat membentuk bibit unggul baru.
c.
Dalam bidang kepolisian
yaitu dapat digunakan dalam penelusuran pelaku kejahatan.
d.
Dalam bidang pertanian
yaitu menghasilkan varietas unggul dan pengendalian hama penyakit tanaman.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Sumber daya energi dibedakan menjadi duan
yaitu sumber daya energi konvensional dan non konvensional. Sumber daya energi
konvensional yaitu sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang
sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan
teknologi yang natural atau alami. Sedangkan Sumber daya energi non
konvensional adalah sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang
sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan
penemuan teknologi yang lebih canggih sehingga menjadi bentuk yang lebih
praktis untuk digunakan.
Genetika adalah cabang biologi yang
mempelajari pewarisan sifat pada organisme
maupun suborganisme (seperti virus). Peranan genetika dapat dirasakan diberbagai bidang
misalnya bidang pertanian contohnya yaitu pembuatan bibit tanaman yang unggul
yang dapat dirasakan hasilnya oleh manusia.
- Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia harus lebih
mengerti lagi tentang manfaat sumber daya energi dan berbagai peranan penting
genetika dalam kehidupan sehari-hari. Janganlah kita menggunakan sumber daya
energi secara boros karena dapat menghabiskan sumber daya energi.
Daftar
Pustaka
Amalia Alamsyah, Anissa. 2012. Sumber Daya Energi. (Online). (http://annisaamalia20.blogspot.com/2012/01/pengertian-sumber-daya-energi-sumber.html.
diakses 28 September 2012).
Pratiwi, Indriani. 2012. Sumber Daya Energi Konvensional.
(Online). (http://indrianipratiwi.wordpress.com/2012/02/04/sumber-daya-energi-konvensional/
diakses tanggal 29 September 2012).
Pratiwi, Indriani. 2012. Sumber Daya Energi Non Konvensional.
(Online). (http://indrianipratiwi.wordpress.com/2012/02/04/sumber-daya-energi-non-konvensional/
diakses tanggal 29 September 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar