Kamis, 18 Oktober 2012

IPA, TEKNOLOGI dan KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sudah sejak zaman prasejarah manusia ada di bumi, ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi merupakan faktor-faktor penting dalam pembentukan masyarakat dan kebudayaan, namun sebenarnya antara keduanya terdapat perbedaan dalam tujuan penggunaannya. Hal itu berlaku hingga belum lama ini. Di masa lampau, teknologi berperan untuk merubah da menguasai dunia fisik, sedang sains terutama digunakan untuk memahami kejadian-kejadian dunia fisik tersebut.
Dalam kehidupan manusia ini pasti tidak terlepas dari ilmu alamiah dan ilmu terapanya berupa ilmu teknologi dalam berbagai bidang. Misalnya, sejak dalam kandungan manusia mendapat perawatan secara medis melalui pemeriksaan berkala dib alai kesejahteraan ibu dan anak atau puskesmas. Jika sakit mendapat pemeriksaan dokter dan memperoleh obat. Ilmu kedokteran dan ilmu farmasi (obat-obatan) merupakan cabang dari biologi yang merupakan ilmu terapan. Pakaian, jam tangan, pensil merupakan hasil dari teknologi. Antara ilmu murni dan ilmu terapan mempunyai hubungan yang erat.
Penggunaan teknologi modren telah dapat mempercepat laju pembangunan, namuna penggunaannya tanpa hati-hati dan tanpa kendali telah menimbulkan masalah. Krisisenergi, maki langkanya beberapa sumberdaya dan bahan, polusi lingkungan dan pembatasan dalam penggunaan teknologi.Masalah pokok dunia di masa mendatang adalah keterbatasan sumber-sumber daya alam dan energi, dan masalah perledaka penduduk dengan sgala konsekuensinya. Masalah-masalah itu harus kita tanggulangi dengan teknologi. Kelangkaan suber-sumber adaya mengharuskan kita mencari bahan-bahan dan sumber-sumber alernatif yang hingga kini belum dimanfaatkan. Pemanfaatan sumber baru ini dalam kenyataan hal memerlukan pengenbangan sains dan teknologinya sendiri dan kalau hal demikian berhasil, itu berarti monolognya sendiri dan kalau hal demikian berhasil, itu berarti memeperluas lingkunan serta memeprpanjagang kehidupan umat manusia.
B.     Rumusan Masalah
1.         Apakah Sumber daya energi konvensional dan non konvensional itu ?
2.         Apakah genetika itu, dan apa perananya ?

C.     Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui tentang sumber daya energi konvensional dan non konvensional.
2.         Mengetahui tentang genetika dan peranaya.







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sumber Daya Energi Konvensional dan Non Konvensional
1.    Sumber Daya Energi Konvensional
Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan teknologi yang natural atau alami. Contoh sumber daya energi konvensional adalah
Ø  Batu bara,
Ø  Minyak bumi,
Ø  Gas alam,
Ø  Angin
Ø  Sinar matahari

2.    Sumber Daya Energi Non Konvensional
Sumber daya energi non konvensional adalah sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan penemuan teknologi yang lebih canggih sehingga menjadi bentuk yang lebih praktis untuk digunakan. Contoh sumber daya energi non konvensional adalah
Ø PLTA
Ø Baterai
Ø Tenaga Listrik

Beberapa alternatif untuk pengembangan sumber daya energi non konvensional untuk mengganti sumber daya energi konvensional yang terbatas jumlahnya antara lain sebagai berikut :




~     Energi Matahari
Untuk mendapatkan voltase[1] yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung.Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel[2]. Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron[3] dan Arsen[4].
~     Energi Panas Bumi
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas. Rembesan air panas ke permukaan bumi merupakan sumber air panas, yang berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
~     Energi Angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.
~     Energi Pasang Surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
~     Energi Biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan[5] dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.
~     Energi Biomassa
Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
B.     Genetika
Genetika (dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: genno, yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus). Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi. Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori pewarisan campur: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pejantan karena membawa sperma. Hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah teori Lamarck: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu.
Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari BrnoKekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'. Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen. Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.
Peranan genetika bagi manusia adalah :
a.       Dalam bidang kedokteran yaitu dapat mngetahui penyakit keturunan dan cara mengatasinya.
b.      Dalam bidang peternakan yaitu dapat membentuk bibit unggul baru.
c.       Dalam bidang kepolisian yaitu dapat digunakan dalam penelusuran pelaku kejahatan.
d.      Dalam bidang pertanian yaitu menghasilkan varietas unggul dan pengendalian hama penyakit tanaman.

BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Sumber daya energi dibedakan menjadi duan yaitu sumber daya energi konvensional dan non konvensional. Sumber daya energi konvensional yaitu sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan teknologi yang natural atau alami. Sedangkan Sumber daya energi non konvensional adalah sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan penemuan teknologi yang lebih canggih sehingga menjadi bentuk yang lebih praktis untuk digunakan.
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus). Peranan genetika dapat dirasakan diberbagai bidang misalnya bidang pertanian contohnya yaitu pembuatan bibit tanaman yang unggul yang dapat dirasakan hasilnya oleh manusia.
  1. Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia harus lebih mengerti lagi tentang manfaat sumber daya energi dan berbagai peranan penting genetika dalam kehidupan sehari-hari. Janganlah kita menggunakan sumber daya energi secara boros karena dapat menghabiskan sumber daya energi.

Daftar Pustaka
Pratiwi, Indriani. 2012. Sumber Daya Energi Konvensional. (Online).       (http://indrianipratiwi.wordpress.com/2012/02/04/sumber-daya-energi-konvensional/ diakses tanggal 29 September 2012).
Pratiwi, Indriani. 2012. Sumber Daya Energi Non Konvensional. (Online). (http://indrianipratiwi.wordpress.com/2012/02/04/sumber-daya-energi-non-konvensional/ diakses tanggal 29 September 2012).




[1]Tegangan listrik yang diukur dengan volt.
[2] sel yg sifat elektriknya diubah oleh tenaga sinar.

[3] 1 zat yg sekaligus meredam dan menetralkan neutron; 2 unsur bukan logam dengan  nomor atom 5, berlambang B, dan bobot atom 10,81.
[4] unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33.
[5] Gas yang tidak beracun dan tidak berbau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar